Minggu, 07 Oktober 2012

Go! Go! My Super Girl

<-- Chapter 5
Summary: Sulli mendengar sesuatu.. sesuatu yang berharap dia tak pernah dengar. Tapi, sudah terlanjur terjadi. Ia tak bisa apa-apa. Lalu, Taemin datang menyelamatkan Sulli.
Warning!
Chapter 6

" Sulli, kakak tak bisa menjemputmu hari ini "

" Duh.. hari ini Oppa tak menjemputku " dengusku kesal. Tentu saja. " Sulli, bisakah kau membantu? " terdengar suara ketua OSIS memanggilku " ne? butuh sesuatu? " balasku sambil membalikkan badanku ke arah ketua OSIS. " Mungkin agak merepotkan tapi, bisakah kau mengambil sesuatu di xx Park? " secarik kertas pun di berikan padaku, lumayan deket sih.. tapi masahalnya adalah tempat itu.. penuh dengan 'sisi gelap' menyeramkan- " tenang aja, bakalan di teminin aku kok " terdengar suara orang lain. Terdengar sangat lucu. Dan aku mengenalinya. " Taemin?! " seruku. " Aku serahkan pada kalian berdua ya " sembari meninggalkan kami. " Ayo " kata Taemin yang tersenyum.

" Jadi, kau terjebak membantu tugas OSIS ini karena Flaming Charisma Oppa-mu tak menjemputmu? " ledek Taemin setelah dia mendengar ceritaku " Kau itu- " tiba-tiba saja omonganku di hentikan " tapi, kau bisa berduaan dengan namja yang paling lucu ini kan~ " goda Taemin. Mulutku bergembung. " Enak saja! " kataku kesal sambil tertawa-tawa bersama dengannya. " ANIYO!!!! " sesaat kami berhenti tertawa. Aku mulai mencari asal usul suara. Dan aku melihat ada seorang yeoja yang sepertinya sedang di tarik oleh preman.

" Lepaskan!! " teriakku nekat sambil berlari mendekat. Saat hampir mendekat, Taemin menariku dengan sekuat tenaga. Terlihat sebuah pisau menunjuk tepat di depanku. Jika aku maju satu langkah lagi, tak tahu apa yang akan terjadi. Bersyukur aku di selamatkan oleh dia. " SULLI!! " kata yeoja itu hampir menangis. Itu ternyata Krystal. Preman itu terus menarik Krystal ke sebuah mobil. Taemin mencoba menyelamtkannya tapi, di hadang oleh teman-teman mereka. Mau tak mau, Taemin berantem di situ. Aku ingin segera menyelamtakannya. Tetapi, tubuhku tak mau bergerak. Masih terpaku di tempat. Aku mohon siapapun, selamatkan Krystal dan hentikan Taemin.

" Lepaskan dia! " Siwon oppa?! apa yang dia lakukan di sini? bukankah- " Krystal, apakah kau baik-baik saja? " kata Siwon sembari melepaskan tali yang mengikat Krystal. " Oppa! " panggilku " apa yang kau lakukan di sini? " tanyaku. " Tadi, aku sedang menjemputmu di sekolah, tapi, katanya kau sedang ke sini. Karena khawatir, langsung kesini dan mendapati kalian sedang ada masalah " jelas Siwon." Siwon hyung, biarkan aku yang mengantar Sulli pulang, hyung antarkan saja Krystal pulang " kata Taemin. Oppa terlihat mengangguk kecil dan membawa Krystal pulang. " Ayo pulang " ajak Taemin. " ne " jawabku sambil melihat Taemin. Wajahnya sekarang sudah babak belur. " Jangan sedih " katanya sembari menautkan jarinya terhadap jari milikku. " Nanti, tak ada yang bisa menghidupkan hidupku.. " katanya yang sekarang tersenyum. Aku hanya bisa tertawa. 

Sesampainya di rumah, aku menyuruhnya untuk masuk dahulu. Maklum muka udah babak belur kok mau tunggu di depang rumah perempuan. Emang mau di kira maling mesum yang mukanya sayang di tonjok? " Kau ingin minum apa? " tanyaku " Teh " jawabnya. Aku segera membuatkannya. Tak lama kemudian dia bertanya " Apakah Minho hyung belum pulang? " aku menyerahkan tehnya lalu menggeleng. Suasana menjadi canggung. Apalagi.. kami hanya berdua di sini. Omma dan Appa sedang ada urusan selama beberapa minggu, Siwon oppa mengantar Krystal dan Minho oppa entah ada dimana.

" Kau.. tidak merasa keberatan? " tanyanya dengan nada agak.. mesum? ehh?! a-apa yang- " kau.. " tatapannya mulai serius, tiba-tiba saja dia menjatuhkanku di atas sofa. Posisi ini, benar-benar membuatku malu. Dia berada di atas sementara aku berada di bawahnya. Aku merasa mukaku sudah sangat panas. Siap untuk mendidih kalau buat masak air. Dia mendekatkan wajahnya, tangannya terus menggenggam tanganku dengan erat, dapat kurasakan nafasnya yang sangat tenang ini. Terus mendekatiku, tinggal beberapa centimeter lagi.

Tidak berani akan selanjutnya, aku menutup mata. Menunggu apa yang terjadi. Aku tunggu dulu. Tidak terjadi apa-apa? aku memberanikan diri untuk membuka mata.. dan aku melihat dia tepat di depan wajahku. Saat dari dekat, tampang Childish miliknya menghilang. Sekarang aku hanya melihat muka dia sangat tenang. " Mengapa kau menutup matamu yang indah? " bisiknya. Tapi, aku masih bisa mendengarnya. " Aku.. takkan melakukan apapun kalau kau tak mau " jelas dia lalu mengangkat tubuhnya dariku. " Aku nggak di kasih pengobatan nih? " ejeknya dengan senyum jahil tergambar di wajahnya yang kembali jadi Childish ini. Aku tersenyum. " Mendingan gak usah deh.. kan udah gak apa-apa lagi tuh.. " balasku sambil tersenyum jahil juga. " Aduh, duh, duh.. sakitnya kepala ini.. aduh.. kakiku sakit.. kayaknya aku terluka parah deh... duh, dokterku yang cantik.. tolong aku~ " katanya dengan gaya agak 'lebay' itu memperagakan orang sakit. " Dasar.. " desahku dengan pelan " sini, aku obati "

Dengan perlahan aku mengobatinya, kalau sakit dia meringis namun pelan. Maklumlah, masa seorang Namja yang kece meringis keras di depan yeoja. Malu dong. Setelah selesai mengobatinya, aku menaruh obat-obat itu di tempat yang seharusnya berada. Lalu, kembali ke tempat Taemin berada. " Kau.. kapan ingin kembali " tanyaku. Dia langsung berdiri dan berjalan menuju pintu keluar. Aku mengikutinnya. Terlihat dia memakai sepatu lalu membuka pintu " Anu-" belum selesai berbicara, dia mencium jidatku. Mukaku merah padam. Apa ini? pikiranku kacau balau sekarang. Senang, bingung, kaget, canggung- semuanya bercampur aduk dalam satu waktu.

" Hahaha.. kalau mukamu seperti itu, bisa-bisa aku mengambilmu lho.. " kata Taemin dengan tawa puasnya. Apa maksudnya dengan mengambil ? a-aku tak bisa berpikir! " enak saja! awas kau.. " balasku sambil mengejar Taemin yang berjalan mundur " TAEMIN!!!!! "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar