Prev:Sulli masuk rumah sakit. Lalu, Keluarganya menjenguknya. Termasuk, Taemin juga.
Warning!
Chapter 5
- Sulli POV -
Hah.. akhirnya aku bisa keluar rumah sakit juga!! yay!! masih 30 menit sebelum kereta datang. Hah.. bosen. Setelah aku libur 1 minggu. Wiuhh.. lama juga ya ternyata.
" Sulli! " panggil seseorang. Tiba-tiba. Aku menoleh ke arah suara. Dan mendapati dia adalah temanku. Bukan. Yang lebih tepat sahabatku. " Krystal~ " jawabku sambil memeluknya " kau sudah sembuh? maaf yaa.. aku tak bisa menengokmu " kata dia yang membalas pelukanku. Aku tersenyum. Lalu, melepaskan pelukan kita dan menjawab " Gwenchana. Kau ingin kemana? "
" Ohh.. aku hanya sedang ingin jalan-jalan saja kok " jawabnya sembari tersenyum. " Kau ingin sekolah ya? " tanya dia. " Yaa.. banyak pelajaran yang tertinggal, jadi aku ikut kelas tambahan saat liburan " jawabku ".. yah.. walaupun aku sedikit males sih.. " tambahku dengan raut muka sedikit kesal. Krystal hanya tertawa melihatku. Untung tak keras. Dan.. yang lebih untungnya lagi, penyamaran kami berhasil. Tahu kan kenapa.
Krystal memakai baju hitam dan celana putih dan juga kacamata warna hitam dengan frame warna putih. Rambutnya di ikat ke belakang dengan poninya yang di belakangkan juga. Sepatunya berwarna Hitam-Hijau. Hanya di beri sentuhan lip gloss warna pink pucat dan bedak sudah cukup baginya untuk tampil cantik dengan tema 'Hitam' miliknya itu.
Sementara aku? tentu saja pakai seragam. Bedanya aku pake kacamata. Hehehe.. hebatkan aku. Aku dan Krystal akhirnya curhat ini-itu. Foto-fotoan dan lain-lain sembari menunggu kereta dengan tujuan kami.
" Kereta menuju 00 akan segera berangkat di mohon para penumpang untuk segera menaiki kereta "
" Sulli, aku duluan yaa.. " kata Krystal " ohh.. iya " kataku kecewa. Sualnya tak ada teman yang bisa di ajak mengobrol. Padahal masih ada 15 menit lagi aku harus menunggu. Waktu memang sangat cepat berlalu ya.
Tak lama dari itu, aku melihat seorang gadis yang sepertinya pernah ku lihat. Saat aku melihatnya lebih dalam lagi.. alangkah kagetnya aku! mataku terbuka lebar. " Jadi.. kau sudah sembuh? menyenangkan sekali~~ " terlihat gadis itu tersenyum lalu tertawa senang. Aku mendengarnya. Aku melihatnya! a-apa ini? k-kenapa d-dia t-tertawa?
* WWWWWHHHOOOSSSHHH * kereta lewat secara tiba-tiba. Setelah kereta lewat, mau tau apa yang terjadi? gadis itu tiba-tiba saja menghilang! Suasana masih tegang. Terus tegang. Lebih tegang. Lebih, lebih tegang. Saat angin lewat, aku mendengar sesuatu. Dan..
" Ohh.. aku hanya sedang ingin jalan-jalan saja kok " jawabnya sembari tersenyum. " Kau ingin sekolah ya? " tanya dia. " Yaa.. banyak pelajaran yang tertinggal, jadi aku ikut kelas tambahan saat liburan " jawabku ".. yah.. walaupun aku sedikit males sih.. " tambahku dengan raut muka sedikit kesal. Krystal hanya tertawa melihatku. Untung tak keras. Dan.. yang lebih untungnya lagi, penyamaran kami berhasil. Tahu kan kenapa.
Krystal memakai baju hitam dan celana putih dan juga kacamata warna hitam dengan frame warna putih. Rambutnya di ikat ke belakang dengan poninya yang di belakangkan juga. Sepatunya berwarna Hitam-Hijau. Hanya di beri sentuhan lip gloss warna pink pucat dan bedak sudah cukup baginya untuk tampil cantik dengan tema 'Hitam' miliknya itu.
Sementara aku? tentu saja pakai seragam. Bedanya aku pake kacamata. Hehehe.. hebatkan aku. Aku dan Krystal akhirnya curhat ini-itu. Foto-fotoan dan lain-lain sembari menunggu kereta dengan tujuan kami.
" Kereta menuju 00 akan segera berangkat di mohon para penumpang untuk segera menaiki kereta "
" Sulli, aku duluan yaa.. " kata Krystal " ohh.. iya " kataku kecewa. Sualnya tak ada teman yang bisa di ajak mengobrol. Padahal masih ada 15 menit lagi aku harus menunggu. Waktu memang sangat cepat berlalu ya.
Tak lama dari itu, aku melihat seorang gadis yang sepertinya pernah ku lihat. Saat aku melihatnya lebih dalam lagi.. alangkah kagetnya aku! mataku terbuka lebar. " Jadi.. kau sudah sembuh? menyenangkan sekali~~ " terlihat gadis itu tersenyum lalu tertawa senang. Aku mendengarnya. Aku melihatnya! a-apa ini? k-kenapa d-dia t-tertawa?
* WWWWWHHHOOOSSSHHH * kereta lewat secara tiba-tiba. Setelah kereta lewat, mau tau apa yang terjadi? gadis itu tiba-tiba saja menghilang! Suasana masih tegang. Terus tegang. Lebih tegang. Lebih, lebih tegang. Saat angin lewat, aku mendengar sesuatu. Dan..
" Aku akan membunuhmu "
Dag.. Dig.. Dug.. Dag.. Dig.. Dug.. Dag.. Dig.. Dug.. Dag.. Dig.. Dug.. Dag.. Dig.. Dug..
" Sulli "
Mataku membesar, aku melompat ke depan. Kaget. Juga takut. Aku terduduk lemas. Mukaku juga pucat. Aku tak berani melihat siapa yang memanggilku. Aku terus menutup mukaku dengan telapak tanganku dan duduk lemas di situ. Tak perduli apa kata-kata orang.
" Sulli, ada apa? " tanya orang itu. Entahlah itu siapa. Tiba-tiba dia menarik tanganku dan aku refleks menatapnya. Ternyata itu adalah.. " T-taemin! " seruku. Kalian tahu? sebenarnya aku habis menangis. Taemin yang melihat itu kaget. Dia segera mengusap air mataku yang masih berlinang. Aku melihat bahwa tatapannya itu khawatir. Entah mengapa aku sedikit senang. Setelah itu, ia membangunkanku dan mendudukanku di kursi terdekat. Dia berlari meninggalkanku dan barang-barangnya tanda ia takkan meninggalkanku.
Waktu terus berjalan, sudah 3 menit aku menunggunya. Tak lama sih menurutku. Lalu, aku melihat sebuah lelaki berlari terengah-engah membawa 2 minuman. Dia menuju kesini. Tempat aku duduk.
" Maaf.. aku lama " kata dia setelah sampai ke tempat tujuannya sembari tersenyum ia menyodorkan salah satu minumannya kepadaku. Walau masih terengah-engah ingat itu! aku menerimanya lalu meminumnya. Hahh.. sedikit tenang rasanya. Dia duduk di sebelahku lalu meminum minumannya. Aku menatapnya. Tiba-tiba dia bertanya ini kepadaku " ada apa denganmu Sulli? " tatapannya serius. Sangat serius. " Gwenchana.. " jawabku sambil menunduk lesu. Tak lama kemudian, kereta tujuanku dan dia datang.
" Baiklah.. " kata dia sembari berdiri " Kalau kau ingin cerita, datanglah kepadaku " bisiknya yang menatapku dengan senyuman khasnya lalu, mengambil tas sekolahnya. Aku yang melihat itu hanya tersenyum. " Ayo! " lanjutnya sambil menarik tanganku. Lebih tepatnya, menggenggam tanganku ini.
Kami masuk ke kereta dengan senyuman tentutnya. Tapi..
" aku akan membunuhmu "
Kata-kata itu terus terniang dalam otakku dan tak mau keluar. Semoga saja dia dapat menghilangkan kata-kata ini dalam otakku.
---------------------------------------------------------------------------------------------
A/N : gk ada tuh kayaknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar