Previous Chapter:Ditengah padang rumput dekat sungai tempat dimana orang yang ia sayangi sangat menyukai tempat ini,Oga berteriak sekeras mungkin.Mungkin saja bisa terdengar olehnya
Warning!
Chapter 3
"HILDA!!"teriak Oga sekali lagi.Beel yang berada dipunggunya menangis.Beel tidak mengeluarkan sengatan listrik karena ini lain dari yang lain.Air mata yang hanya untuk 'Ibunya'tersayang yang sekarang entah kemana perginya.
"Oga.."gumam Aoi yang melihatnya yang lain pun menjadi sedih.Mereka tahu sekarang pasti Oga sangat sedih.Otaknya terus berputar dengan kenangan bersama orang yang mereka cintai.Hilda.
"Aoi-neesan.."panggil Nene sambil melihat ke Aoi
"Nani?"tanya Aoi tegas tetap melihat Oga yang sekarang terdiam
"Lihat!"tunjuk Furuichi ke Oga.Ternyata mata Oga sudah diselimuti oleh air mata dan pipinya sekarang basah karena air mata mengalir lalu jatuh ke tanah.Langit yang tadinya biru sekarang sudah menjatuhkan hujan.Air mata Oga dan Beel berbaur dengan air hujan.
"Hilda.."gumam Oga pelan lalu duduk di tepi sungai sambil mukanya tertunduk
-----------------------------------------------------------------------------------------------
"Hujan?"
Dimansion Nura benar-benar sibuk!karena hujan yang tiba-tiba mereka harus menambal bocor dan mengambil cucian.
"akhh..padahal tadi terang banget!sekarang jadi gelap"gerutu Tsurara kesal karena sekarang cuciannya jadi basah."Ya kan Hilda?"lanjut Tsurara sambil membalikan kepalanya ke arah Hilda
"..."
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah hujan berhenti,mereka yang menunggu di sebuah kedai kecil tempat mereka mengamati Oga mereka langsung kesana.
"Oga!"panggil Furuichi
"..."
"Dah?"tanya Beel
"Apa maksudmu dengan 'dah'Beel!"jelas Furuichi
"Yo Oga!"sapa Kanzaki
"..."
"Oga"kata Himekawa sambil mendekati.Apa yang ia dapat?Oga tertidur pulas
"Pantes saja dipanggil gak menyahut!"kata Toujo
"Furuichi kau bawa pulang sendirian ok?aku lelah"kata Himekawa lalu meniggalkan Furuichi dan Oga.Yang lainnya juga pulang.
"HEI!!INI TAK ADIL!!"kata Furuichi
'yah sudahlah..pasrah akan nasib begini'pikir Furuichi sambil membawa Oga pulang
"Lho?apa yang terjadi?"tanya kakaknya Oga saat melihat Furuichi mengangkat Oga
"Entahlah"jawab Furuichi"Ini Oganya!aku gak sanggup bawa dia keatas lagi berat!"kata Furuichi sambil memberikan Oga kepada kakaknya.
"Ohh..ok deh thanks ya"kata kakaknya.Furuichi pun pergi dari rumah Oga dan langsung ke rumahnya untuk beristirahat.
Besok paginya Oga seperti biasa melakukan aktivitasnya.Dia masih kepikiran apa yang ia lakukan saat berada di depan Hilda.Memang dia selalu jahat dengan dia tapi,ditinggalkan oleh Hilda adalah hal yang paling menyakitkan daripada ditusuk pedang oleh musuh-musuhnya.
"Oga!hari ini kau harus makan!"kata Ayahnya sambil membaca koran pagi miliknya
Oga hanya diam dan ketempat meja makan.Beel yang berada dipunggungnya hanya bisa ber-dah ria dengan banyak pertanyaan di dalam kepala Beel.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Ne,katakan padaku!"bentak seorang pria"Dimana Hilda?"
"Kami sungguh tidak tahu"
'Tch..aku harus mengirim surat ke Yolda lalu menyuruhnya untuk memberitahu kepada Hilda'
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Disekolah Oga sebisa mungkin menghindari pertarungan atau taruhan karena sekarang yang ada dipikirannya hanya ada Hildegard.
'Kemana kau Hilda?'tanya Oga dalam hati'seharusnya kau pulang sekarang juga!aku dan Beel merindukanmu'lanjut Oga.
"BAKA HILDA!!!"teriak Oga di Hall yang penuh dengan orang-orang.Orang-orang jadi melihatinya dengan tatapan aneh.Oga sih gak peduli dia hanya peduli jika ada kabar tentang..
"oh..lihat itu Hilda!"
Oga langsung menengok ke arah yang dituju dan ternyata itu hanyalah 'yah..foto aja!kirain juga orangnya..'pikir Oga dengan muka malas."huh"gerutu Oga sambil kembali ke kelasnya.
Dan hari itu juga Hilda dipaksa sekolah disekolah yang sama dengan Tsurara dan wakanya,Rikuo
"Ayolah..Hilda!sekolah akan tambah menyenangkan tambah kamu nih.."manja Tsurara sambil menggeret Hilda.
"...baiklah tapi ada satu syarat!"kata Hilda sambil melepaskan dirinya yang ditarik oleh Tsurara"apa itu?"tanya Tsurara penasaran lalu Hilda mendekati kuping Tsurara dan membisikkan sesuatu.
"Ok deh!"setuju Tsurara sambil tersenyum ceria"ya sudah..ayo siap-siap nanti telat!"lanjut Tsurara lagi
"iya"jawab Hilda singkat sambil tersenyum lembut
'..I'm really miss this place'
-----------------------------------------------------------------------------------------------
yay!chapter 3 update..!
gak ada yang mau diomongin lagi
Chapter 4 nyusul yaa..
Besok paginya Oga seperti biasa melakukan aktivitasnya.Dia masih kepikiran apa yang ia lakukan saat berada di depan Hilda.Memang dia selalu jahat dengan dia tapi,ditinggalkan oleh Hilda adalah hal yang paling menyakitkan daripada ditusuk pedang oleh musuh-musuhnya.
"Oga!hari ini kau harus makan!"kata Ayahnya sambil membaca koran pagi miliknya
Oga hanya diam dan ketempat meja makan.Beel yang berada dipunggungnya hanya bisa ber-dah ria dengan banyak pertanyaan di dalam kepala Beel.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Ne,katakan padaku!"bentak seorang pria"Dimana Hilda?"
"Kami sungguh tidak tahu"
'Tch..aku harus mengirim surat ke Yolda lalu menyuruhnya untuk memberitahu kepada Hilda'
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Disekolah Oga sebisa mungkin menghindari pertarungan atau taruhan karena sekarang yang ada dipikirannya hanya ada Hildegard.
'Kemana kau Hilda?'tanya Oga dalam hati'seharusnya kau pulang sekarang juga!aku dan Beel merindukanmu'lanjut Oga.
"BAKA HILDA!!!"teriak Oga di Hall yang penuh dengan orang-orang.Orang-orang jadi melihatinya dengan tatapan aneh.Oga sih gak peduli dia hanya peduli jika ada kabar tentang..
"oh..lihat itu Hilda!"
Oga langsung menengok ke arah yang dituju dan ternyata itu hanyalah 'yah..foto aja!kirain juga orangnya..'pikir Oga dengan muka malas."huh"gerutu Oga sambil kembali ke kelasnya.
Dan hari itu juga Hilda dipaksa sekolah disekolah yang sama dengan Tsurara dan wakanya,Rikuo
"Ayolah..Hilda!sekolah akan tambah menyenangkan tambah kamu nih.."manja Tsurara sambil menggeret Hilda.
"...baiklah tapi ada satu syarat!"kata Hilda sambil melepaskan dirinya yang ditarik oleh Tsurara"apa itu?"tanya Tsurara penasaran lalu Hilda mendekati kuping Tsurara dan membisikkan sesuatu.
"Ok deh!"setuju Tsurara sambil tersenyum ceria"ya sudah..ayo siap-siap nanti telat!"lanjut Tsurara lagi
"iya"jawab Hilda singkat sambil tersenyum lembut
'..I'm really miss this place'
-----------------------------------------------------------------------------------------------
yay!chapter 3 update..!
gak ada yang mau diomongin lagi
Chapter 4 nyusul yaa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar